Spread dalam Forex dan Pengaruhnya Pada Stop Loss / Take Profit

Apa itu spread dalam forex? Pertanyaan ini mungkin lebih sering dilontarkan oleh mereka yang belum pernah atau belum belajar tentang trading. Orang-orang yang sudah terbiasa melakukan trading seharusnya sudah paham betul, apa itu spread dalam forex. Sebab, dalam sebuah aktivitas trading, seorang trader pasti akan menemui yang namanya spread ini. 

Aspek dalam Spread Forex

Untuk menciptakan sebuah spread harus ada aspek bid dan ask. Bid merupakan harga jual sedangkan ask adalah harga beli. Lalu, apa itu spread dalam forex? Jadi, spread merupakan selisih yang terjadi antara harga jual dan harga beli. Apa itu spread dalam forex juga dapat dijelaskan sebagai jumlah biaya yang akan dikenakan pada trader oleh broker guna menjalankan transaksi yang akan Anda lakukan selama trading.

Spread ini akan menjadi penghasilan atau keuntungan bagi broker. Jika semakin besar spread yang dihasilkan, maka Anda akan semakin banyak kehilangan uang karena harus membayar lebih besar pada broker. 

BACA JUGA : 1 Lot Forex Berapa Sih ? Yuk Belajar Trading!

Seperti yang disebutkan diatas, bahwa aspek yang membentuk spread ini adalah bid  dan ask. Jika Anda masih belum memiliki gambaran detailnya coba simak contoh berikut. 

Analogi paling sederhana dari spread bid atau ask adalah dengan nilai tukar mata uang. Ambillah pair antara EUR/USD dengan bid 1.2500 dan ask 1.2502. Maka disini terdapat selisih 2 pips, inilah yang kemudian disebut dengan spread. 

Pengaruh Spread Pada Stop Loss atau Take Profit

Kini Anda sudah paham apa itu spread dalam forex. Lalu, bagaimana pengaruh spread terhadap take profit atau stop loss?

Contoh sederhana, Anda melakukan transaksi buy EUR/USD dengan harga 1.2800, lalu mengatur take profit pada 1.2900 dan stop loss pada 1.2700. Harga yang berfungsi sebagai pemicu take profit atau stop loss disini adalah harga bid. Ketika harga EUR/USD sudah mencapai 1.2900 (take profit), maka transaksi akan ditutup (close position) begitu juga ketika stop loss. Jika Anda melakukan transaksi BUY untuk EUR/USD, maka artinya Anda menjual USD untuk membeli EURO. 

Untuk transaksi SELL, misalnya Anda melakukan sell untuk EURUSD pada harga 1.2800 lalu menentukan take profit 1.2700 dan stop loss 1.2850. Ketika harga ask sudah di titik 1.2700 namun belum mendapati close position, ini ternyata disebabkan oleh adanya spread. 

Harga yang terlihat di chart adalah harga bid, bukan harga ask. Agar bisa memicu ke take profit 1.2700 maka harga EUR/USD haruslah mencapai 1.2700 + spread saat itu, begitu juga untuk stop loss harus mencapai 1.280 + spread. 

Jika spread yang terjadi saat itu adalah 2 pips, maka setidaknya take profit untuk transaksi sell tersebut harus berada di titik 1.2702 dan stop loss harus ada di titik  1.2852.

BACA JUGA : Memahami Arti Leverage di Forex untuk Belajar Trading

0 I like it
0 I don't like it

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *